Analisis Sistem Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD): Studi Mixed Method

DOI: 10.29241/jmk.v8i1.935

Author

Agung Sutriyawan(1*), Andinna Ananda Yusuff(2), Fardhoni Fardhoni(3), Pandu Adi Cakranegara(4)

(1) Universitas Bhakti Kencana
(2) STIKes Mahardika
(3) STIKes Mahardika
(4) Universitas Presiden
(1*) Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 5648 times; PDF Download : 8839 times

Abstract

Jumlah kasus demam berdarah dengue di Kota Cimahi mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Surveilans atau sistem pencatatan dan pelaporan pemantauan penyakit memiliki peranan penting dalam upaya penurunan  kasus  demam berdarah dengue. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Sistem Surveilans Epidemiologi demam berdarah dengue berdasrkan tujuan surveilans. Metode penelitian  yang  digunakan mixed method yaitu metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah deskriptif didukung dengan pendekatan fenomenologi menggunakan indepth interview. Subjek penelitian kualitatif dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data hasil penelitian kuantitatif dianalisa secara univariat dan data kualitatif hasil wawancara dibuat ke matriks dan dianalisis dengan conten analysis. Kasus demam berdarah dengue lebih tinggi pada jenis kelamin laki-laki dari pada wanita. Dan lebih banyak terjadi pada usia remaja. Jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Cimahi Utara. Peningkatan kasus yang signifikan terjadi pada bulan April–juni. Indikator Input: sumber daya manusia masih belum optimal, pendanaan kegiatan sudah ada, Sarana sudah memadahi. Jumlah kasus cenderung meningkat. Hasil penilaian sistem surveilens yang dikategorikan sangat baik adalah Tujuan Sistem Surveilans, Pengolahan dan Analisa data, dan Kelengkapan Data. Hasil penilaian yang dikategorikan baik adalah Ketetapan Diagnosis, Akses ke Pelayanan Kesehatan, dan Konsistensi. Sedangkan partisifasi pelayanan kesehatan dikategorikan Kurang baik

Keywords

Demam berdarah dengue, surveilans, sistem surveilans

References

Amarasinghe, A., Bhola, A. K., & Halstead, S. B. (2014). Dengue in South Asian sub-continent: how well have the surveillance systems done? 1. Epidemiological Importance of Container Pupal Index (CPI), for Vector Surveillance and Control of Dengue in National Capital Territory (NCT)–Delhi, 38, 78.

Buchari Lapau, & Alibbirwin. (2018). Prinsip dan Metode Surveilens Epidemiologi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Dinas Kesehatan Kota Cimahi. (2020). Profil Dinas Kesehatan Kota Cimahi 2019.

Endartiwi, S. S. (2018). Pengaruh Sikap Kader Kesehatan Terhadap Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 4(2), 84–97.

Ginanjar, A., Dinata, A., & Nurindra, R. W. (2016). Pengembangan model surveilans aktif demam berdarah dengue melalui metode pelaporan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) di Kota Tasikmalaya. ASPIRATOR-Journal of Vector-Borne Disease Studies, 8(1), 37–46.

Heni Mardini, Ahmad Zacky Anwary, & Septi Anggraeni. (2020).

Analisis Kelengkapan Dan Ketepatan Waktu Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) Di Puskesmas Tampa Kabupaten Barito Timur. Doctoral Dissertation, Universitas Islam Kalimantan MAB.

Kemenkes RI. (2020). Hingga Juli, Kasus DBD di Indonesia Capai 71 Ribu.

Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan, Kepmenkes RI (2003).

KishoreTyagi, B., Karthiga, S., Vidya, C., Arora, N. K., Nandan, D., Halasa, Y. A., Charles, J., Mohan, N., Varadarajan, P., & Mariappan, T. (2014). Estimation of the adjustment factor for hospitalized clinical cases diagnosed and tested for dengue in Madurai, Tamil Nadu (India). 1. Epidemiological Importance of Container Pupal Index (CPI), for Vector Surveillance and Control of Dengue in National Capital Territory (NCT)–Delhi, 38, 20.

Natalia, A. (2012). Gambaran Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi Penyakit Demam Berdarah Dengue Ditinjau dari Aspek Petugas di Tingkat Puskesmas Kota Semarang Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 1(2), 18857.

Retanto, Y., & Zoro, H. L. (2012). Pengembangan Sistem Surveilans Penyakit Berpotensi KLB. Jurnal Sarjana ITB Bidang Teknik Elektro Dan Informatika, 1(2).

Rukmini, R., & Syahrul, F. (2011). Analisis Sistem Surveilans Diare Puskesmas Tambakrejo Kota Surabaya. None, 14(2), 21265.

Salim, M. F., Syairaji, M., Wahyuli, K. T., & Muslim, N. N. A. (2021).

Pengembangan Sistem Informasi Surveilans Demam Berdarah Dengue Berbasis Mobile sebagai Sistem Peringatan Dini Outbreak di Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional, 6(2), 99–108.

Sari, D. P. (2020). Evaluasi Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Pudakpayung Semarang Tahun 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala, 2(1), 23–31.

Suryani, N. D., & Solikhah, S. (2013). Sistem Pencatatan dan Pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP) di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Provinsi NTB. KesMas, 7(1), 27–32.

Sutriyawan, A., Aba, M., & Habibi, J. (2020). Determinan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Daerah Perkotaan: Studi Retrospektif. Journal of Nursing and Public Health, 8(2), 1–9.

Wang, W.-H., Urbina, A. N., Chang, M. R., Assavalapsakul, W., Lu, P.-L., Chen, Y.-H., & Wang, S.-F. (2020). Dengue Hemorrhagic Fever-A Systemic Literature Review of Current Perspectives on Pathogenesis, Prevention and Control. Journal of Microbiology, Immunology and Infection.

Wei, H.-Y., Shu, P.-Y., & Hung, M.-N. (2016). Characteristics and risk factors for fatality in patients with dengue hemorrhagic fever, Taiwan, 2014. The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 95(2), 322–327.

Widyantari, N. W. S., Kardiwinata, M. P., & Suariyani, N. L. P. (2018). Evaluasi Surveilans Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Bangli Tahun 2017. Health, 33.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.