Iklim Kerja Dan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Ballast Tank Bagian Reparasi Kapal Pt. X Surabaya

DOI: 10.29241/jmk.v3i1.87

Author

Yuli Suryaningtyas(1*)

(1) STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo
(1*) Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 4428 times; PDF Download : 3087 times

Abstract

 ABSTRAK

Kelelahan merupakan kejadian yang umum terjadi ketika seseorang bekerja. Kelelahan kerja dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan meningkatkan terjadinya kecelakaan kerja. Faktor penyebab kelelahan kerja diantaranya adalah iklim kerja dan status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan iklim kerja dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja di ballast tank bagian reparasi kapal PT. X Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian merupakan total dari seluruh populasi, yaitu pekerja di ballast tank bagian reparasi kapal yang berjumlah 21 orang. Variabel independen penelitian adalah iklim kerjadan status gizi. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kelelahan kerja.Pengukuran kelelahan kerja menggunakan KAUPK2 (Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja). Analisis data menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar responden berumur 36-50 tahun (61,90%), memiliki masa kerja 16-25 tahun (71,40%) dengan tingkat pendidikan SMA/SMK (95,24%). Sebagian besar responden memiliki status gizi kategori normal (52,40%) dan kelelahan kerja kategori sangat lelah (42,90%). Iklim kerja di ballast tank menunjukkan hasil >NAB. Hubungan iklim kerja dengan kelelahan kerja memiliki koefisien korelasi sebesar 0,461. Hubungan status gizi dengan kelelahan kerja memiliki koefisien korelasi sebesar 0,592. Berdasarkan hasil uji determinasi diketahui bahwa iklim kerja dan status gizi berpengaruh terhadap kelelahan kerja sebesar 0,381 dan faktor yang paling mempengaruhi kelelahan kerja adalah iklim kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah iklim kerja dan kelelahan kerja memiliki hubungan yang sedang, serta status gizi dan kelelahan kerja memiliki hubungan yang sedang. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja adalah iklim kerja. Disarankan bagi perusahaan untuk memasang blower pada saat pekerja melakukan aktivitas di ballast tank, pemantauan status gizi, mengadakan program olahraga dan penyediaan air minum.


Keywords

Iklim Kerja, Status Gizi, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja

References

Adi, D. P. G. S., dkk. 2013. Hubungan Antara Iklim Kerja, Asupan Gizi

Sebelum Bekerja, Dan Beban Kerja Terhadap Tingkat Kelelahan Pada

Pekerja Shift Pagi Bagian Packing PT. X Kabupaten Kendal. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013 Volume 2 Nomor 2 April 2013.

Ardyanto, Denny., 2005. Potret Iklim Kerja dan Upaya Pengendalian

Lingkungan pada Perusahaan Peleburan Baja di Sidoarjo. Journal

Kesehatan Lingkungan Vol 1, No 2. Surabaya: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga.

Susetyo, J., 2012. Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Karyawan

Dengan Metode Bourden Wiersman Dan 30 Item of Rating Scale.

Jurnal Teknologi Volume 5 Nomor 1.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Yuli Suryaningtyas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.