Evaluasi Pengelolaan Obat Dan Strategi Perbaikan Dengan Metode Hanlon

DOI: 10.29241/jmk.v8i1.928

Author

Triyanto Nugroho(1), Ika Purwidyaningrum(2), Samuel Budi Harsono(3),
(1) Universitas Setia Budi Surakarta
(2) Universitas Setia Budi Surakarta
(3) Universitas Setia Budi Surakarta
Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 1088 times; PDF Download : 1368 times

Abstract

Pemilihan, pengadaan, pendistribusian, dan pemakaian obat merupakan bagian dari siklus pengelolaan obat. Menggunakan metrik efisiensi dan metode Hanlon, peneliti berangkat untuk menilai Dr. Efram Harsana, pendekatan IFRSAU, untuk manajemen pengobatan. Data retrospektif dan konkuren dianalisis dengan desain deskriptif. Pengumpulan data baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif. Sepanjang Seluruh Proses Pemberian Obat IFRSAU Menggunakan indikator dari Kementerian Kesehatan (2008), Permenkes (2014), dan WHO (1993), Dr. Efram Harsana membandingkan tingkat efisiensi dengan standar dan menggambarkan berdasarkan analisis rencana aksi prioritas menggunakan metode Hanlon. Hasilnya, temuan penelitian memenuhi kriteria inklusi: 100% pemakaian obat FORNAS tersedia, 35,42 persen alokasi dana untuk pengadaan obat, ITOR dengan peningkatan ketersediaan obat 10,42 kali lipat, dan persentase resep obat generik di Pasokan 13 bulan (90,37 persen ). Ketersediaan obat dan kesesuaian formularium rumah sakit (78,78%), frekuensi keterlambatan pembayaran (123 X), dan pemenuhan plan-to-plan merupakan contoh tahapan proses administrasi yang tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Angka kejadian buruk (120,43%), kesesuaian antara obat dan kartu inventaris (93,75%), dan total tipikal obat yang diresepkan per pasien semuanya tinggi (3,41). Total waktu yang dibutuhkan untuk menulis resep untuk seorang pasien (38 menit tidak dicampur, 73 menit dicampur).


Keywords

Indikator Efisiensi, Pengelolaan Obat, Instalasi Farmasi RSAU dr.Efram Harsana, Metode Hanlon

References

Departemen Kesehatan RI., 2008a. Keputusan Menteri Kesehatan RINomor129/Menkes/Sk/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Departemen Kesehatan RI., 2008b, Pedoman Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, Direktorat Jedral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI., 2009, Undang-Undang no.44 tentang Rumah Sakit, Direktorat Jedral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI., 2010, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1455/MENKES/SK/2010 tentang Formularium Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Fakhriadi A., Marchaban., dan Pudjaningsih D. 2011, Analisis Pengengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Temanggung Tahun 2006, 2007 Dan 2008, Journal Of Management And Pharmacy Practice.

Kemenkes RI., 2014, Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 58 Tahun 2014, Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.

Kemenkes RI., 2016, Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit,Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 72 Tahun 2016, Direktorat Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.

Pudjaningsih., D, 2006, Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi Rumah Sakit. Jurnal Logika 3.16-25.

Permenkes RI., 2010, Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/Menkes/068/2010. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes RI., 2013, Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Obat Dengan Prosedur E-Purchasing Berdasarkan E-catalogue,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 48 Tahun 2013, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Permenkes RI., 2011, Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) nomor 1171/Menkes/PER/VI/ 2011, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Quick D.J., Raukin J.R., Laing, RO., O’Conner RW., Horgerzeil,H.V., Dukes,M.N.G and Garnet, A. 1997. Managing Drug Supply 2nd edition, 378-482, , Kumarian Press, West Hartford.

Quick D.J., Hume, M.L.O., Raukin J.R., Laing, RO., O’Conner RW., 2012. Managing Drug Supply the Selection, Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceutical.Second edition.Revised and Expaded, Kumarian Press, West Hartford.

WHO (World Health Organitation), 1993, How to Investigate Drug Use In Health Faciliteis, Selected Drug Use Indicator, Action Program on Essensial Drug.WHO. Geneva.

WHO. 1993 How to Investigate Drug Use In Health Faciliteis, Selected Drug Use Indicator, Action Program on Essensial Drug. WHO. Geneva.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.