Hubungan Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, Dan Panjang Lahir Dengan Kejadian Stunting Balita 24-59 Bulan Di Bangkalan

DOI: 10.29241/jmk.v3i1.85

Author

Rizki Kurnia Illahi(1*)

(1) FKM Universitas Airlangga Surabaya
(1*) Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 11486 times; PDF Download : 7642 times

Abstract

ABSTRAK
Stunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia. Prevalensi stunting balita tahun 2015 di Kabupaten Bangkalan paling tinggi di Jawa Timur. Banyak faktor yang menyebabkan kejadian stunting balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi di antaranya karakteristik keluarga dan karakteristik balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pendapatan keluarga, berat lahir, dan panjang lahir balita dengan kejadian stunting balita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancang bangun cross sectional. Populasi sebanyak 73 balita. Besar sampel 62 balita yang dipilih dengan metode simple random sampling. Kriteria sampel yaitu: balita berasal dari keluarga penduduk tetap, tidak mengalami cacat fisik dan gangguan mental. Variabel penelitian adalah pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, umur balita, berat lahir, panjang lahir, riwayat persalinan, dan data status gizi TB/U. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, dan wawancara dengan kuisioner. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting balita di Desa Ujung Piring Tahun 2016 sebesar 29%, sebagian besar responden memiliki pendapatan di bawah upah minimum Kabupaten Bangkalan, sebagian besar balita memiliki berat lahir normal, sebagian besar balita memiliki panjang lahir normal. Analisis uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga, berat lahir balita, dan panjang lahir balita dengan kejadian stunting di Desa Ujung Piring, Bangkalan. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting balita usia 25-59 bulan di Desa Ujung Piring, Bangkalan adalah pendapatan keluarga, berat lahir balita, dan panjang lahir balita. Disarankan agar dinas kesehatan bekerja sama lintas sektor untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ujung Piring melalui pengoptimalan sektor pertanian serta kelautan di desa tersebut. Serta untuk pihak dinas kesehatan dan puskesmas agar dapat mengevaluasi serta meningkatkan program asupan gizi 1000 HPK sejak konsepsi, saat hamil dan usia 2 tahun pertama balita untuk dapat menurunkan prevalensi stunting.


Keywords

Stunting Balita, Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, Panjang Lahir

References

Chandra, A. (2013). Hubungan Underlyng Factors dengan Kejadian

Stunting pada Anak 1-2 Tahun. Journal of Nutrition and

Health. Vol 1. No 1.

Ernawati, F., Rosmalina, Y., Permanasari, Y. (2013). Pengaruh Asupan

Protein Ibu Hamil dan Panjang Badan Bayi Lahir terhadap

Kejadian Stunting pada Anak Usia 12 Bulan di Kabupaten

Bogor. Jurnal

Penelitian Gizi dan Makanan Vol. 36 (1).

Eunice, A and D. Sarah, 2013. An Assesment of Nutritional Status of

Under Five Children in Four District in The Central Region of

Ghana. Asian Journal of Agriculture and Rural Development,

Vol 3. Page. 851- 860.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Rizki Kurnia Illahi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.