Manajemen Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Retensio Plasenta
DOI: 10.29241/jmk.v7i2.614Author
Agustin Dwi Syalfina(1*), Sari Priyanti(2), Dian irawati(3)(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit, Mojokerto, Jawa Timur
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit, Mojokerto, Jawa Timur
(3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit, Mojokerto, Jawa Timur
(1*) Corresponding Author
Full Text
Full Text: View / Download PDFArticle Metrics
Abstract View : 8786 times; PDF Download : 17512 timesAbstract
Retensio plasenta merupakan kondisi perlengketan plasenta atau belum lahir lebih dari 30 menit setelah bayi lahir karena elastisitas uterus yang menurun dan kontraksi. Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian retensio plasenta antara lain paritas, usia, jarak kehamilan, anemia, kondisi social ekonomi, rahim yang besar, Riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tanda gejala dan penanganan ibu bersalin dengan retensio plasenta. Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan pendekatan case report. Teknik pengumpulan data dengan melakukan pendampingan continue of care mulai dari kehamilan sampai dengan pemakaian kontrasepsi serta memberikan asuhan kebidanan melalui kunjungan rumah. Asuhan persalinan pada ibu dilakukan selama pendampingan di tempat praktik bidan yayuk siswatiningsih. Ny “S” mengalami komplikasi pada kala III yaitu retensio plasenta karena plasenta lebih dari 30 menit belum lahir. Penatalaksanaan yang dilakukan dengan melakukan pemasangan infus, menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM dam melakukan plasenta manual. Plasenta bisa dilahirkan secara manual, setelah itu bidan mengajarkan massage pada uterus kepada ibu dan keluarga untuk mengendalikan kontraksi tetap adekuat. Asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny “ S” berhasil dilakukan dengan baik sehingga tidak terjadi perdarahan. Faktor risiko yang dimiliki Ny ”S” yang meningkatkan kejadian retensio plasenta adalah obesitas. Petugas Kesehatan dan masyarakat diharapkan mampu mendeteksi komplikasi sedini mungkin sejak kehamilan sehingga mampu dilakukan pencegahan dengan cepat.
Keywords
References
Andriani, R. A. D. (2016) ‘Hubungan Anemia pada Kehamilan Dengan Inpartu Kala II Lama di BPM Ny. Suhariyati Surabaya’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), pp. 52–57.
D. Setyorini, I.Cahyono, N. H. (2019) ‘Karakteristik Ibu yangBerisiko Mengalami Perdarahan Pasca Partum’, in Prosiding Seminar Nasional Kesehatan. Surabaya: PoltekesDepkes Surabaya, pp. 17–20. E.Rahmadhayanti,
D. I. and Kamtini (2018) ‘Pengaruh Pemberian Rangsangan Puting Susu Terhadap Lama Kala Iii Pada Ibu Bersalin’, Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 9(2), pp. 188–197.
F.A. Permatasari, S. Handayani, E. R. (2017) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Perlengketan Plasenta (Retensio Placenta) di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih: Sebuah Studi Kasus Kontrol’, Jurnal ARKESMAS, 2(1), pp. 102–108.
Gregory Edie Halle-Ekane, F. K. E. et al. (2016) ‘Prevalence and Risk Factors of Primary Postpartum Hemorrhage after Vaginal Deliveries in the Bonassama District Hospital, Cameroon’, International Journal of TROPICAL DISEASE & Health, 13(2), pp. 1–12.
I.Widiawati, T. L. (2018) ‘Mengenal Nyeri Persalinan Pada Primipara dan Multipara’, JURNAL BIMTAS, 2(1), pp. 42–48.
Kemenkes RI (2014) Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kurniawati, D. (2017) ‘Manajemen Intervensi Fase Laten Ke Fase Aktif Pada Kemajuan Persalinan’, Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 3(4), pp. 27–34.
Metti, D. (2016) ‘Pengatahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Tanda-Tanda Persalinan Di Wilayah Lampung Utara’, Jurnal Keperawatan, XII(2), pp. 228–232.
Nadia, A. . endarti (2016) ‘Pengaruh Massage Counter-Pressure Terhadap Adaptasi Nyeri Persalinan Kala 1 Dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu Bersalin’, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2).
Nikmah, K. (2017) ‘Hubungan Posisi Persalinan Dengan Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif Pada Primigravida’, Jurnal Midpro, 9(2), pp. 50–55.
Purwanti, S. (2017) ‘Pengaruh Waktu Pemberian Oxytocin Dengan Lama Pengeluaran Plasenta Pada Kala Iii Persalinan’, Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 8(1), pp. 112–120.
Riyanto (2015) ‘Faktor Risiko Kejadian Retensio Plasenta Pada Ibu Bersalin Di Rsud Dr. H. Bob Bazar, SKM Kalianda’, Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 8(1), pp. 38–44.
Sugi Purwanti; Yuli Trisnawati (2015) ‘Determinan Faktor Penyebab Kejadian Perdarahan Post Partum Karena Atonia Uteri’, Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), pp. 97–107.
Y.Ardhiyanti, S. S. (2016) ‘Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru’, Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(2), pp. 83–87.
Yekti Satriyandari, N. R. H. (2017) ‘Faktor-Faktor Yang Mempengaruhikejadian Perdarahan Postpartum’, Journal of Health Studies, 1(1), pp. 49–64.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.