Studi Kualitatif Peran Pemangku Kepentingan pada Pengobatan TB dalam Program Indonesia Sehat

DOI: 10.29241/jmk.v9i2.1437

Author

La Unga Samsi(1), Sri Yuniarsih(2), Andi Alim(3), Abdul Gafur(4),
(1) Universitas Pejuang Republik Indonesia
(2) Universitas Pejuang Republik Indonesia
(3) Universitas Pejuang Republik Indonesia
(4) Universitas Pejuang Republik Indonesia
Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 146 times; PDF Download : 87 times

Abstract

Pemangku kepentingan dalam program pengobatan TB paru di Puskesmas Bungoro terdiri dari pemangku kepentingan kunci (Dinas kesehatan, Puskesmas Bungoro) dan pemangku kepentingan utama (penderita TB paru). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi secara mendalam tentang pemangku kepentingan berdasarkan peran pemangku kepentingan dalam program pengobatan TB paru di Puskesmas Bungoro Kabupaten Pangkep. Metode Penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomonologi, dimana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang disertai observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yaitu Dinas Kesehatan, Puskesmas Bungoro dan Penderita TB paru. Pemangku kepentingan utama dalam penelitian ini adalah penderita TB baru dimana berperan dalam melakukan pengobatan serta mengikuti arahan dari penyelenggara pengobatan guna menghindari penyebaran kuman TB paru secara meluas. Pemangku kepentingan kunci yaitu dinas kesehatan dan puskesmas yang berperan sebagai pelaksana fasilitator dalam pengobatan TB paru. Diperlukan adanya kontribusi atau peran dari pemangku kepentingan utama (tokoh masyarakat, RT/RW, kelurahan) dan pemangku kepentingan penunjang (lembaga swadaya masyarakat) agar tingkat keberhasilan pada program pengobatan TB paru lebih meningkat.

Keywords

Peran Pemangku Kepentingan, Pengobatan TB Paru, Progaram Indoensia Sehat

References

Aditama, T. Y. (2012). Tuberkulosis: Diagnosis, Terapi dan Masalah. UI Press.

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research (Edisi Bahasa Indonesia). Pustaka Pelajar.

Depkes RI. (2001). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Paru. Depkes RI.

Deswinda, D., Rasyid, R., & Firdawati, F. (2019). Evaluasi Penanggulangan Tuberkulosis Paru di Puskesmas dalam Penemuan Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Sijunjung. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 211–219. https://doi.org/10.25077/jka.v8i2.994

Dinkes Kab. Pangkep. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020.

Dinkes Sul-Sel. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014.

Ferdiansyah, D. (2016). Metode Pendekatan Keluarga, Terobosan Baru dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Majalah Farmasetika, 1(4), 5–8.DOI: https://doi.org/10.24198/farmasetika.v1i4.10368

Kemenkes R I. (2015). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 565/Menkes/Per/III/2011 Tentang Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis Tahun 2011-2014, (2011).

Kemenkes RI. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Modul Pelatihan Keluarga Sehat (Pusat Pelatihan SDM Kesehatan (ed.); Pertama). Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar.

Mekarisce, A. A. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data pada Penelitian Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145–151.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. SAGE Publications, Inc.

Nasution, N. (2020). Peran Kader Tuberkulosis dalam Program Penanggulangan Tuberkulosis di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara.

Pratama, M. W. (2018). Evaluasi Kesesuaian Lokasi Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) di Kecamatan Purbalingga. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Puskesmas Bungoro. (2020). Profil Puskesmas Bungoro Tahun 2020.

Ramadhani, A. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Penularan pada Penderita Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasari Kabupaten Brebes Tahun 2021. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-FIKES.https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/67398

Ruswanto, B., Nurjazuli, & Raharjo, M. (2012). Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten PekalonganAnalisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(1), 22–28.

Setyowati, I., Saraswati, L. D., & Adi, M. S. (2018). Gambaran Faktor-Faktor yang Terkait dengan Kinerja Petugas dalam Penemuan Kasus pada Program Tuberkulosis Paru di Kabupaten Grobogan. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 6(1), 264–272. https://doi.org/10.14710/jkm.v6i1.19879

Sumiyati, S., Hastuti, P., & Widiastuti, A. (2018). Efektifitas Penyuluhan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang TB Paru pada Anak di Kabupaten Banyumas. LINK, 14(1), 7–13. https://doi.org/10.31983/link.v14i1.2934

Ulfa, S. L., & Mardiana, M. (2021). Implementasi Penemuan Kasus TB Paru dalam Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Karangmalang Kota Semarang. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), 31–41.

World Health Organization. (2018). Global Tuberculosis Report 2018. World Health Organization. (2019). World Health Statistics 2020: Monitoring Health for the SDGs Sustainable Development Goals.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.