Determinan Keberhasilan Pengobatan Multi Drug Therapy Pada Penderita Kusta Tipe Multibaciler

DOI: 10.29241/jmk.v4i1.102

Author

Muh Zul Azhri Rustam(1),
(1) STIKES HANG TUAH SURABAYA
Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 1019 times; PDF Download : 540 times

Abstract

ABSTRAK

Pengobatan MDT pada penderita kusta tipe Multibaciler (MB) adalah kegiatan menelan minum obat MDT secara intensif selama 12 bulan bagi penderita kusta tipe MB di Provinsi Sulawesi Selatan. Penyakit kusta tipe MB tidak dapat menyebabkan kematian, akan tetapi bila tidak menjalani pengobatan MDT menyebabkan kecacatan, masalah psikososial, stigma, dan penurunan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi keberhasilam pengobatan MDT pada penderita kusta tipe MB di Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang menggunakan Cross
Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Random
Sampling untuk menentukan populasi penelitian, sehingga sampel yang diperoleh terdiri dari 47 sampel untuk Kota Makassar dan Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian menggunakan ujistatistik regresi logistic pada variabel pelayanan kesehatan; akses pelayanan kesehatan tidak ada pengaruh terhadap kepatuhan minum obat MDT(p-value= 0,082>0,05), peran petugas kesehatan ada pengaruh terhadap kepatuhan minum obat MDT (p-value= 0,003<0,05) dan ketersediaan obat ada pengaruh terhadap kepatuhan minum obat MDT(p-value= 0,001<0,05), dan faktor kepatuhan minum obat ada pengaruh terhadap pengobatan MDT (p-value= 0,000<0,05). Simpulan dari hasil penelitian
inidiartikandenganpasien yang mempunyai peran petugas kesehatan yang baik dan ketersediaan obat MDT yang selalu tersedian disarana pelayanan kesehatan
berpengaruhterhadapkepatuhanminumobat MDT

Kata Kunci: Release From Treatment, Multi Drug Therapy, KustaTipeMulti Baciler.


Keywords

Multi Drug Therapy, Kusta

References

Agustina, F. A. (n.d.). Analisis Hubungan Faktor-Faktor Yang Menentukan Kesembuhan kusta (Study Kasus Di Puskesmas Kundurun Dan Puskesmas Banjarejo) Di Kabupten Blora. Retrieved from http://eprint.undip.ac.id/35269.

Amiruddin, M.D., A. A. . (2003). Penyakit Kusta Pada Anak Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUD Dr Wahidin Sudirohusodo. Jurnal Medika Nusantara, (2), 40–42.

Dinkes Prov Sul-Sel. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012. Makassar.

Harjo. (2000). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketidakteraturan Berobat Penderita Kusta Di Kabupaten Majalengka Tahun 1998 – 2000. Universitas Indonesia. Retrieved from

http://www.digilib.ui.ac.id/opac/92369 Sitasi 14 Juli 2014

Kemenkes RI. (2012a). Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta.

Kemenkes RI. (2012b). Profil Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011. Jakarta.

Manik, S.N., Wartono, R., dan Agusni, L. (1989). Pengobatan MDT Multibaciller pada penderita kusta di Poli RSUD Dr. Sutomo Surabaya. Kumpulan Kongres PDA VI Ke VI, 147–152.

Masduki. (1993). Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kepatuhan Berobat Penderita Kusta Di Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Retrieved from http://digilib.litbang.depkes.go.id

Nasir Abd et al. (2011). Buku Ajar: Metodologi Penelitian Kesehatan konsep pembuatan Karya Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika Yogyakarta.

Panigoro Sabri. (2007). Beberapa Faktor yang mempengaruhi keteraturan berobat penderita kusta di Provinsi Gorontalo. Universitas Gadjahmada Yogyakarta.

Pireno Budi. (2003). Evaluasi Penemuan Penderita Kusta Baru Dan FaktorFaktor Penentu Ketidakteraturan Berobat Penderita

Kusta Di Yogyjakarta. Universitas Gadjah Mada.

Rachmad H. (2003). Kusta:Program Pemberantasan Penyakit Kusta

di Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Smet B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo.

Susanto Nugroho. (2006). Faktor yang berhubungan dengan tingkat

kecatatan penderita kusta (kajian di kabupaten sukoharjo). Universitas Gadjah Mada.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.