Upaya Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus dan Stunting melalui Edukasi Kesehatan pada Tokoh Agama Islam di Kota Tasikmalaya

DOI: 10.29241/jaj.v3i2.2047

Author

Asep Suryana Abdurrahmat(1*), Rian Arie Gustaman(2), Acep Zoni Saeful Mubarok(3), Dita Destiati(4), Aisya Rahmawaty(5), Sharla Alicia Andiriantie(6)

(1) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(2) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(4) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(5) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(6) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(1*) Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 6 times; PDF Download : 6 times

Abstract

Pandangan Islam tentang kesehatan menekankan kebersihan, ketenangan, dan keseimbangan dalam kehidupan. Perilaku kesehatan dipahami dapat mempengaruhi aktivitas manusia, terutama dalam melakukan ibadah. Upaya penambahan pengetahuan tentang aspek kesehatan bagi seseorang ataupun masyarakat sangat diperlukan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya agar dapat mengoptimalkan produktivitas dalam berkegiatan sehari-hari. Seorang tokoh agama islam khususnya dalam Islam memiliki peran sebagai teladan dan panutan bagi masyarakat. Mereka juga memiliki potensi besar untuk menyebarkan informasi kesehatan, termasuk pencegahan diabetes melitus dan stunting. Forum pesantren dan MUI kota Tasikmalaya merupakan lembaga berbasis agama yang memiliki guru ataupun tenaga pendidik seorang kiyai maupun ustad/ustadzah. Melakukan pelatihan kepada kiyai dan guru agama dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus dan stunting beserta cara pencegahan penyakitnya. Hasil diskusi dengan mitra diperoleh kesepakatan bahwa model kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat (PbM-PPKM) yang akan dilakukan adalah edukasi kesehatan terkait pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting pada forum pesantren dan MUI Kota Tasikmalaya. Selain itu disampaikan juga informasi mengenai pentingnya seorang tokoh agama islam dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Kegiatan PbM-PPKM dihadiri oleh 37 orang yang terdiri dari Majeli Ulama Indonesia (MUI), Forum Pondok Pesantren, dan penyuluh agama Islam.  Hasil dari kegiatan pengabdian melalui pemberian edukasi kesehatan, pengetahuan para peserta dapat meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor hasil post test dibandingkan dengan skor pre-test. Pandangan Islam tentang kesehatan menekankan kebersihan, ketenangan, dan keseimbangan dalam kehidupan. Perilaku kesehatan dipahami dapat mempengaruhi aktivitas manusia, terutama dalam melakukan ibadah. Upaya penambahan pengetahuan tentang aspek kesehatan bagi seseorang ataupun masyarakat sangat diperlukan guna meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya agar dapat mengoptimalkan produktivitas dalam berkegiatan sehari-hari. Seorang tokoh agama islam khususnya dalam Islam memiliki peran sebagai teladan dan panutan bagi masyarakat. Mereka juga memiliki potensi besar untuk menyebarkan informasi kesehatan, termasuk pencegahan diabetes melitus dan stunting. Forum pesantren dan MUI kota Tasikmalaya merupakan lembaga berbasis agama yang memiliki guru ataupun tenaga pendidik seorang kiyai maupun ustad/ustadzah. Melakukan pelatihan kepada kiyai dan guru agama dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus dan stunting beserta cara pencegahan penyakitnya. Hasil diskusi dengan mitra diperoleh kesepakatan bahwa model kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat (PbM-PPKM) yang akan dilakukan adalah edukasi kesehatan terkait pencegahan penyakit diabetes melitus dan stunting pada forum pesantren dan MUI Kota Tasikmalaya. Selain itu disampaikan juga informasi mengenai pentingnya seorang tokoh agama islam dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Kegiatan PbM-PPKM dihadiri oleh 37 orang yang terdiri dari Majeli Ulama Indonesia (MUI), Forum Pondok Pesantren, dan penyuluh agama Islam.  Hasil dari kegiatan pengabdian melalui pemberian edukasi kesehatan, pengetahuan para peserta dapat meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan skor hasil post test dibandingkan dengan skor pre-test. 

Keywords

Diabtes Melitus; Stunting; Tokoh Agama Islam

References

[1] D. Yusfarani, A. Saputra, M. Isnaini, and M. Nizar, “Relevansi Tokoh Agama Islam dalam Pencegahan Stunting pada Balita di Ogan Komering Ilir,” J. Intelekt. Keislaman, Sos. dan Sains, vol. 12, no. 1, pp. 1–8, 2023, doi: 10.19109/intelektualita.v12i1.15709.

[2] H. Fajrussalam, I. A. Hasanah, N. O. A. Asri, and N. A. Anaureta, “Peran Agama Islam dalam Pengaruh Kesehatan Mental Mahasiswa,” Al-Fikri J. Stud. dan Penelit. Pendidik. Islam, vol. 5, no. 1, p. 22, 2022, doi: 10.30659/jspi.v5i1.21041.

[3] Z. Mutingah and R. Rokhaidah, “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Perilaku Pencegahan Stunting Pada Balita,” J. Keperawatan Widya Gantari Indones., vol. 5, no. 2, p. 49, 2021, doi: 10.52020/jkwgi.v5i2.3172.

[4] M. Muchammadun, S. H. Rachmad, D. Handiyatmo, A. Tantriana, E. Rumanitha, and Z. Amrulloh, “Peran Tokoh Agama dalam Menangani Penyebaran Covid-19,” Relig. J. Stud. Agama-Agama dan Lintas Budaya, vol. 5, no. 1, pp. 87–96, 2021, doi: 10.15575/rjsalb.v5i1.10378.

[5] S. I. Imelda, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2018,” Sci. J., vol. 8, no. 1, pp. 28–39, 2019, doi: 10.35141/scj.v8i1.406.

[6] Portal Tasikmalaya, “Rakor TPPS Tingkat Kota dan Persiapan Kegiatan Dapur Masyarakat (Damaskus) Anak Stunting,” 2023. [Online]. Available: https://portal.tasikmalayakota.go.id/index.php/q/berita_detail/946

[7] Kementerian Kesehatan RI, “Ciri Anak Stunting,” 2022. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1519/ciri-anak-stunting

[8] Marni and I. Picauly, “PENTINGYA PERAN TOKOH AGAMA DALAM MENCEGAH STUNTING PADA ANAK di KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG,” J. Pengabdi. pada Masy. Kepul. Lahan Kering, vol. 4, no. 1, pp. 28–38, 2023, doi: 10.51556/jpkmkelaker.v4i1.233

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Jatibara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.