Peningkatan Kapasitas Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan dan Penggunaan Alat Antropometri untuk Mengoptimalkan Deteksi Stunting pada Bayi dan Balita

DOI: 10.29241/jaj.v3i2.2046

Author

Rian Arie Gustaman(1*), Siti Novianti(2), Nur Lina(3), Iseu Siti Aisyah(4), Sri Maywati(5), Prima Endang Susilowati(6), Dita Destiati(7), Aisya Rahmawaty(8), Sharla Alicia Andriantie(9), Reihan Maulana Irawan(10)

(1) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(2) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(4) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(5) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(6) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(7) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(8) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(9) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(10) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi
(1*) Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 7 times; PDF Download : 7 times

Abstract

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Tahun 2022 Kota Tasikmalaya menempati urutan ke-9 prevelansi stunting tertinggi di Jawa Barat dengan angka sebesar 22,4%. Terdapat 5 Puskesmas dengan kasus stunting tertinggi di Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 yaitu Puskesmas Karanganyar sebanyak 599 kasus, Puskesmas Purbaratu sebanyak 462 kasus, Puskesmas Mangkubumi sebanyak 412 kasus, Puskesmas Cibeureum sebanyak 382 kasus dan Puskesmas Kawalu sebanyak 366 kasus. Status stunting pada anak dapat diketahui melalui hasil pengukuran tinggi atau panjang badan yang kemudian dibandingkan dengan standar yang berlaku. Sehingga data stunting dipengaruhi oleh keakuratan hasil pengukuran antropometri pada bayi dan balita. Namun, pada kenyataannya masih banyak terjadi human error dalam melakukan pengukuran antropoemtri sehingga dapat mempengaruhi data stunting di suatu wilayah. Kegiatan PkM ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader terkait pengukuran dan penggunaan alat antropometri untuk meningkatkan keakuratan deteksi stunting pada bayi dan balita. Metode kegiatan pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi terkait keakuratan penggunaan alat antropometri dan pengaruhnya dalam menentukan status stunting pada bayi dan balita. Selain itu melakukan pelatihan kepada kader kesehatan mengenai tata cara pengukuran antropometri yang benar hingga memahami hasil pengukuran TB/PB, BB, dan LiLA serta tindak lanjutnya. Hasil kegiatan PkM ini terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan yang ditunjukan dengan peningkatan hasil posttest dibandingkan dengan hasil pretest. Dengan dilaksanakan pelatihan pengukuran antropometri diharapkan data yang diperoleh dari pengukuran bayi dan balita dapat terstandar dan data stunting lebih akurat.

Keywords

Stunting; Pertumbuhan; Perkembangan; Antropometri; Kader Kesehatan

References

[1] Irwanto, R. V. Prasetyo, H. D. Anomsari, A. Sanjaya, E. A. Rafsanjani, and F. N. Rahmah, “Pencegahan dan Penanganan Balita Stunting melalui Pemahaman serta Implementasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) oleh Ibu Balita dan Kader di Desa Banaran, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur,” vol. 10, pp. 2246–2254, 2023.

[2] World Health Organization, “Stunting in a Nutshell,” WHO2, 2015.

[3] RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, “Cegah Stunting itu Penting,” Kemenkes, 2023.

[4] Kemenkes, “Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%,” Kemenkes, 2023.

[5] Portal Jabar, “Jabar Optimistis Mampu Turunkan Prevalensi ‘Stunting’ Sesuai Target Nasional,” Portal Jabar, 2023.

[6] Open Data Kota Tasikmalaya, “Jumlah Balita Stunting Berdasarkan Puskesmas di Kota Tasikmalaya,” Open Data Kota Tasikmalaya, 2023.

[7] Diskominfo Kota Tasikmalaya, “Rakor TPPS Tingkat Kota dan Persiapan Kegiatan Dapur Masyarakat Khusus (Damaskus) Anak Stunting,” Diskominfo Kota Tasikmalaya, 2023.

[8] N. Rusliani, W. R. Hidayani, and H. Sulistyoningsih, “Literature Review: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita,” Bul. Ilmu Kebidanan dan Keperawatan, vol. 1, no. 01, pp. 32–40, 2022, doi: 10.56741/bikk.v1i01.39.

[9] Rahmadi Antun, “Hubungan Berat Badan dan Panjang Bandan Lahir dengan Kejadian Stunting Anak 12-59 Bulan di Provinsi Lampung,” J. Keperawatan, vol. 12, no. 2, pp. 209– 2018, 2018.

[10] E. Rohmatin, Y. Herliani, and H. Diana, “Pendampingan Kader Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Di Rw 11 Kelurahan Mulyasari Kota Tasikmalaya,” Edukasi Masy. Sehat Sejah. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 2, pp. 128– 132, 2019, doi: 10.37160/emass.v1i2.310.

[11] 2014 Kemenkes, “Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak,” Ber. Negara Republik Indones. Tahun 2014 Nomor 1524, p. 365, 2014.

[12] A. Candra, E. Probosari, N. Puruhita, E. A. Murbawani, and M. Ardiaria, “Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Sosialisasi Pesan Gizi Seimbang untuk Kadar Pos Pelayanan Terpadu / Posyandu,” J. Nutr. Heal., vol. 9, no. 1, pp. 31–38, 2021.

[13] A. Rahmadi, A. Rusyantia, and E. S. Wahyuni, “Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu tentang Antropometri, Pemantauan Pertumbuhan dan Makanan Balita Melalui Pelatihan dan Pendampingan dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara,” J. Abdi Masy. Indones., vol. 3, no. 6, pp. 1811–1818, 2023, doi: 10.54082/jamsi.1027.

[14] N. Lisnawati and Sutrisno, “Edukasi Gizi tentang Validitas Pengukuran Antropometri dalam Rangka Peningkatan Kualitas Data di Posyandu,”

[15] M. G. S. Putra, D. O. Anggiruling, A. H. Amrinanto, and N. I. Muthmainah, “Peningkatan Kapasitas Kader Melalui Pelatihan Pengukuran Antropometri di Posyandu Melati Kota Bogor,” J. Pengabdi. Gizi dan Kesehat. Masy., vol. 1, no. 2, pp. 47–53, 2024, doi: 10.53823/jpgkm.v1i2.63.

S. Fatimah, U. Fatmasanti, and Musni, “Pelatihan Kader Posyandu Pengukuran Antropometri Dan Penilaian StatusGizi,” J. Pengabdi. Masy., vol. 2, no. 3, pp. 33–37, 2023, [Online]. Available: https://journal.unimerz.com/index.php/piramida

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Jurnal Abdimas Jatibara

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.