Hubungan Kamarisasi Dan Bahan Bakar Biomassa Terhadap Kejadian Infeksi Pernafasan Akut Pada Anak Balita

DOI: 10.29241/jmk.v4i2.118

Author

Ricky Perdana Poetra(1), Afriyana Amelia(2),
(1) STIKES Pelamonia Kesdam VII Wirabuana Makassar
(2) STIKES Pelamonia Kesdam VII Wirabuana Makassar
Corresponding Author

Full Text

Full Text: View / Download PDF

Article Metrics

Abstract View : 515 times; PDF Download : 357 times

Abstract

ABSTRAK

ISPA merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan yang masih merupakan
masalah kesehatan yang serius terutama di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kamarisasi dan bahan biomassa terhadap kejadian penyakit ISPA pada anak balita di Kelurahan Kalebajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Sampel adalah balita yang berada di Kelurahan Kalebajeng. Penarikan sampel menggunakan simple random sampling yaitu berjumlah 85 anak balita. Data diolah dengan menggunakan computer program SPSS dan dianalisis menggunakan uji chi square. Diperoleh hasil bahwa responden yang tidak memiliki kamar/memiliki kamar namun tidak memenuhi syarat sebanyak 22 orang (25,9%), sedangkan yang memiliki kamar memenuhi syarat sebanyak 63 orang (74,1%). Untuk ISPA menunjukkan bahwa dari 22 responden yang penggunaan kamarisasi tidak memenuhi syarat sebanyak 10 balita (45,5%) yang menderita ISPA. Sedangkan dari 63 responden yang penggunaan kamarisasi memenuhi syarat sebanyak 49 balita (75,0%) yang tidak menderita ISPA. Hasil uji statistik dengan menggunakan Yate’s Correction di peroleh p-value = 0,070 yang berarti p-value lebih besar dari alfa 0,05 dengan demikian H0 diterima. Artinya Tidak ada hubungan antara penggunaan kamarisasi dengan kejadian ISPA pada anak balita.

Kata Kunci : ISPA, Anak balita, Kamarisasi, Bahan bakar biomassa, Rumah sehat.


Keywords

Infeksi Pernafasan Akut Pada Anak Balita

References

Aswar, Asrul. (2010). pengantar Ilmu kesehatan lingkungan, Mutiara Sumber Widya, Jakarta.

Budiyono, Marylin Junias. (2014). Pengaruh Faktor Fisik Rumah Adat Suku Dawan Terhadap Kejadian ISPA Pada Bayi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, (Online), Vol. 3, No. 1 April 2014, (http://artikel_Marylin.pdf, diakses 24 Maret 2018).

Cahaya, Nur. (2008). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA di RSUD Barru Kabupaten Barru Tahun 2008. (Skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Timur. Makasar.

Kemenkes RI. (2014). Informasi tentang ISPA pada Anak Balita. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Kemenkes RI. (2016). Pneumonia Penyebab Kematian Utama Pada Balita,(Online), (Puskom.Depkes@Gmail.Com, diakses pada tanggal 27 Januari).

Kemenkes RI. (2015). Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia Balita, Jakarta.

Dinkes. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Gowa Tahun 2016.

Furtati, Jum. (2007). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Balita di Kelurahan Minasate’ne Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, (skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS. Makasar.

Mukono. (2006), Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Cet.VI; Surabaya: Airlangga University Press. Noor, Bahry Noer. (2013). ISPA ancaman di musim pancaroba. Harian Fajar Makassar, hal. 6 tanggal 24 Maret, 2013.

Slamet, Juli Soemirat. (2012). Kesehatan Lingkungan, cetakan ke lima. Gadjah University Press, Bandung.

Suhandayani, Ike. (2006). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Puskesmas Pati I Kabupaten Pati. Tesis tidak diterbitkan. Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.